Seorang eksekutif muda bertemu dengan seorang guru di sebuah jalan raya.
Ia bertanya : “Guru, yang manakah jalan menuju sukses?” Sang guru terdiam sejenak.
Tanpa
mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan.
Eksekutif muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang
guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan.
Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru, “Ha! Ini jalan buntu!” Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan.
Ia terpaku kebingungan, “Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru.”
Eksekutif muda itu berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi, “Guru, yang manakah jalan menuju sukses.” Sang guru menunjuk ke arah yang sama.
Eksekutif
muda itu berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja
sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan. Dengan penuh
amarah ia menemui sang guru, “Guru,
aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan
buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju
sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!”
Akhirnya sang guru berbicara, “Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.”
------------------------------------------------------------
RENUNGAN :
Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik
kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki “tembok” itulah yang akan
menemui keberhasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar