Abu Ali Al-Husein Ibn Abdullah Ibn
Sina lahir di Bukhara tahun 370 h/980 m. Ia dianggap seorang yang
cerdas, karena dalam usia yang sangat muda (17 Tahun) Ibnu Sina telah di
kenal sebagai filosof dan dokter terkemuka di Bukhara selain itu Ibnu
Sina juga dikenal sebagai tokoh yang luar biasa. Kecuali seorang ilmuwan
ia juga dapat melakukan berbagai macam pekerjaan dengan baik seperti
dalam bidang kedokteran, pendidikan, penasehat politik, pengarang dan
bahkan menjadi waziar (mentri).
Sebagai ilmuwan Ibnu Sina telah
berhasil menyumbangkan buah pemikirannya dalam buku karangannya yang
berjumlah 276 buah. Diantara karya besarnya adalah Al-Syifa berupa
ensiklopedi tentang fisika, matematika dan logika. Kemudian Al-Qanur
Al-Tabibb adalah sebuah ensiklopedi kedokteran.
Pemikiran Ibnu Sina yang banyak keterkaitannya dengan pendidikan, barangkali menyangkut pemikirannya tentang filsafah ilmu.
Menurut Ibnu Sina ilmu terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
- Ilmu yang tak kekal
- Ilmu yang kekal (hikmah). Ilmu yang kekal dipandang dari peranannya sebagai alat disebut logika.
Berdasarkan tujuannya maka ilmu dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
- Ilmu praktis seperti ilmu kealaman, matematika, ilmu ketuhanan dan ilmu kulli.
- Ilmu praktis adalah ilmu akhlak, ilmu kepengurusan, rumah ilmu, pengurusan kota dan ilmu nabi (syariah).
Menurut Ibnu Sina pendidikan yang
diberikanoleh nabi pada hakikatnya adalah pendidikan kemanusiaan. Bahwa
pemikiran pendidikan Ibnu Sina bersifat komprehensif.
Menurut Ibnu Sina tujuan
pendidikan adalah untuk mencapai kebahagiaan (sa’adat) kebahagian
dicapai secara bertingkat, sesuai dengan tingkat pendidikan yang
dikemukakannya, yaitu kebahagiaan pribadi, kebahagiaan rumah tangga,
kebahagiaan masyarakat, kebahagian manusia secara menyeluruh dan
kebahagian akhir adalah kebahagian manusia di hari akhirat. Kebahagian
manusia secara menyeluruh menurut Ibnu Sina hanya akan mungkin dicapai
melalui risalah kenabian. Jadi para nabilah yang membawa manusia
mencapai kebahagian secara menyeluruh.
Dalam pemikiran pendidikannya
Ibnu Sina telah menguraikan tentang psikologi pendidikan, terlihat dari
uraian-uraiannya mengenai hubungan anak dengan tingkatan usia, kemauan
dan bakat anak. Dengan mengetahui latar belakang tingkat
perkembangannya, bakat dan kemauan anak maka bimbingan yang di berikan
kepada anak akan lebih berhasil. Menurut Ibnu Sina kecendrungan manusia
untuk memilih pekerjaan yang berbeda dikarenakan didalam diri manusia
terdapat faktor yang tersembunyi yang sukar dipahami / dimengerti dan
sulit untuk di ukur kadarnya.
Pemikiran pendidikan Ibnu Sina
tampaknya telah membuka selubung keagungan tokoh ini. Di dunia barat
sendiri pemikiran pendidikan anak baru dilakukan menjelang abad ke-18.
Dietrich Tiediman (1787) merupakan orang pertama kali di dunia barat
yang menyusun psikologi anak-anak. Kemudian disusul oleh buku Die Seele
Des Kindes karangan Wilhelm Preyer (1882) barulah para ahli pendidikan
di barat mempelajari anak-anak melalui kajian ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar