KATA-KATA BIJAK DAN MOTIVASI

Rabu, 19 Desember 2012

CERITA BIJAK 15 - TEMPAYAN YANG RETAK


Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar yang tergantung di kedua ujung pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan satunya lagi tidak. Dalam perjalanan dari mata air hingga rumah majikannya, tempayan yang utuh selalu dapat membawa air penuh sedangkan tempayan yang retak itu hanya dapat membawa air setengah saja.

Hal seperti itu terjadi setiap hari selama dua tahun. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Melihat hal itu, tentu saja si tempayan utuh merasa bangga akan prestasinya karena dapat menunaikan tugas dengan sempurna. Di pihak lain, si tempayan retak merasa malu sekali akan ketidaksempurnaanya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya ia dapat berikan.

Setiap Orang Memiliki kekurangan

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak akhirnya memberanikan diri berkata kepada si tukang air, “Saya sungguh malu kepada diri saya sendiri dan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.”

“Mengapa?” tanya si tukang air,”mengapa kamu merasa malu?”

”Saya merasa malu karena selama dua tahun ini, saya hanya mampu membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa. Adanya retakan pada saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi.”
 
Si tukang air merasa kasihan kepada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia menjawab, ”Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.” Tuhan sanggup memakai kelemahan kita untuk maksud yang indah.

Dan benar! Keesokan harinya ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali merasa sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor dan kembali tempayan retak itu meminta maaf kepada si tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata kepada tempayan itu, “Apakah kamu tidak memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu? tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan lain yang tidak retak itu?” Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini, aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk dapat menghias meja majikan kita. Tanpa adanya kamu, majikan kita tidak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”
 
-----------------------------------------------------------------------------

Nasehat :

Setiap orang memiliki cacat dan kelemahannya sendiri. Kita semua adalah tempayan yang retak, namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk maksud tertentu. Dimata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma, Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu dapat menjadi sarana keindahan Tuhan. Ketahuilah dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN TERBARU

ARTIKEL-ARTIKEL :

OUR SOCIAL MEDIA

OUR FANPAGE FACEBOOK

OUR TWITTER

OUR INSTAGRAM

Title 4

Isi konten 4

Title 5

Isi konten 5
gif maker