Oleh :
Primasari Nafisah T. Z.
( Founder Primagraphology Consulting )
Dilihat dari posisi tanda tangannya, Aburizal Bakrie menyukai berada di tengah-tengah segala hal, termasuk cenderung ingin mendominasi dan memiliki peranan besar dalam semua hal.
Ambisinya untuk menjadi orang besar ini juga didukung oleh tulisannya, terutama dalam huruf "t"-nya yang menunjukkan sikap berani untuk berekspektasi tinggi. Namun dari cara penarikan garis huruf "t"-nya seperti ingin mengatakan bahwa antara ekspektasi dan realitas yang ada tidaklah sesuai.
Dilihat dari huruf "m"-nya, motif untuk menjadi orang besar, dalam hal ini menjadi presiden, adalah untuk mengendalikan demi rasa aman. Dan dilihat dari huruf zona bawahnya, motifnya untuk menjadi pemimpin adalah bersifat materialisme.
Dlihat dari tanda tangannya, tingkat integritasnya bisa dikatakan rendah. Bentuk tanda tangannya yang menjelujur menunjukkan sikap "sneaky" (cerdik cenderung curang), suka merahasiakan, tidak jujur, atau bahkan manipulatif. Keberaniannya untuk mecalonkan diri sebagai presiden lebih karena memliki kendaraan partai politik dan atau dukungan yang kuat dari partai. Dengan kata lain, kurang otonom atau independen.
Secara vitalitas yang terlihat dari ketebalan atau tekanan tulisannya, sangat nampak bahwa energinya sudah memudar. Sehingga tidak menutup kemungkinan, gaya kepemimpinan yang dikembangkannya nantinya sangat bersifat pragmatis.
Salah satu sisi yang ingin ditonjolkan oleh Bakrie dalam membangun hubungan sosial adalah humor. Dari tulisan tangannya huruf "m"-nya, ia mempunyai selera humor yang baik. Tapi sekali lagi, dilihat dari huruf "m" dan zona tulisannya, itu semua dilakukan demi kepentingan pragmatis dan materalistis.
Analisa ini dibuat berdasarkan disiplin grafologi. Semoga cukup membantu bangsa Indonesia dalam mengenal figur calon pemimpinnya.
Tunggu analisa selanjutnya terhadap tokoh capres dan cawapres lainnya.
Salam Grapho. Salam Sukses Bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar